crewpers.online- Beberapa hari yang lalu hingga hari ini Pusat
Data Nasional mengalami gangguan yang menyebabkan total 210 server instansi
down. Hal ini disebutkan Menkominfo karena ada hacker yang menyerang dengan
virus ransomware. Bagi ahli IT atau
peminat teknologi mungkin istilah tesebut tidak asing lagi. Namun, kenapa virus
tersebut sangat berbahaya dan digunakan untuk menyerang server – server besar?
Ransomware
adalah sebuah virus atau malware berbahaya yang digunakan untuk mengenkripsi
data pengguna disebuah computer atau jaringan. Enskripsi ini juga sering
disebut pencurian data, dimana hal ini dilakukan oleh pelaku untuk sebuah
keuntungan seperti data yang didapat akan dijual atau disalahgunakan.
Kerugian
yang disebabkan bisa sangat signifikan dan cukup merugikan. Seperti yang
terjadi di PDN , 210 instansi termasuk imigrasi terkena dampak sehingga data
yang dicuri itu termasuk bisa saja di salah gunakan. Mulai dari data masyarakat
hingga data rahasia Negara.
Ransomware
ini punya cara kerja yang cukup complicated. Dimana virus akan dimasukkan pada
perangkat melalui berbagai metode cyber attack dan menjebak data yang didapat.
Setelahnya pelaku atau hacker akan bekerja untuk memetakan dan memindai sistem.
Mengambil data yang serasa penting dan mengubah kunci enkripsi data sehingga
tidak dapat di akses lagi oleh pemilik asli.
Faktanya,
Ransomware ini memiliki makna lain
dimana ransom adalah sebutan untuk
tebusan. Jadi setelah semua sistem diretas, pelaku akan meminta tebusan kepada
pemilik asli data atau server untuk menebus server yang sudah diretas. Jika
tebusan sudah dibayarkan baik dalam bentuk uang atau lainnya, maka data
tersebut akan dikembalikan.
Cara menghindari virus
ini adalah melakukan pencegahan di awal , seperti backup rutin data dan
memperbari sistem perangkat secara berkala serta memakai jaringan atau koneksi
internet yang aman. Pencegahan yang dilakukan akan mengurangi kerugian yang
disebabkan oleh serangan Ransomware
ini.
Penulis : Aisyah Syahadatul Adzkia