crewpers.online - Taukah
kamu di Minangkabau ada sebuah tradisi rutin yang dilakukan masyarakatnya
setelah adanya kematian. Biasanya tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di
daerah Tanah Datar, Kec. Batipuh. Ingin tau apa tradisi nya dan apa saja yang
dilakukan dalam tradisi ini?
yuk
ikuti penuturan berikut ini.
Jadi
sahabat Crewpers, sejak jaman dahulu, masyarakat yang ada di daerah Batipuh
biasa melakukan tradisi Bakayu dan Mangampiang setelah adanya masyarakat di
daerah Batipuh yang meninggal dunia. Sebenarnya, jika kita telaah lebih dalam,
kegiatan ini juga termasuk kedalam kegiatan sosial, kenapa begitu?
Karena
selain bentuk bela sungkawa terhadap keluarga yang meninggal, kegiatan bakayu
dan mangampiang juga dilakukan untuk meringankan pekerjaan keluarga dalam
melaksanakan “mandoa”. Mandoa sendiri merupakan upacara makan dan berdoa
bersama setelah sehari kematian di rumah duka setelah mayat dimakamkan.
So,
dalam serangkaian kegiatan Bakayu dan mangampiang ini, dibedakan sesuai dengan
kebutuhan sahabat Crewpers.
Bakayu
merupakan kegiatan mencari kayu yang nantinya digunakan sebagai bahan bakar
oleh ibu - ibu untuk memasak. Sedangkan, Mangampiang merupakan kegiatan
menumbuk padi dan mengolahnya menjadi kerupuk ampiang untuk disajikan bersama
hidangan makanan saat upacara mandoa.
Nah,
dapat kita filosofi kan kegiatan ini "Dari kita untuk kita", Karna
semuanya dilakukan secara bersama - sama oleh masyarakat Batipuh untuk membantu
keluarga yang mengalami kemalangan.
Biasanya
sobat Crewpers setelah Bakayu dan Mangampiang serta menyiapkan masakan, Mandoa
dapat langsung dilakukan, akan tetapi, perlu diketahui kegiatan ini sebenarnya
tidak wajib dilakukan setelah satu hari kematian loh, kegiatan ini juga bisa dilakukan 100 hari setelah
kematian,tergantung dari keputusan pihak keluarga yang ditinggalkan.
Menarik
bukan? Sampai disini pasti kalian menemukan banyak sekali pengetahuan baru
Dengan
mengetahui tradisi ini, secara tidak langsung mengajarkan kita bagaimana rasa
saling gotong royong, membantu dan saling menghormati
Oleh
karena itu sebagai generasi penerus bangsa sepatutnya harus melestarikan
tradisi yang ada. Faktanya, setiap tradisi pasti memberikan kita kesempatan
untuk dapat mengambil moral dan nilai-nilai kehidupan.
Penulis : Yesica Maharani
Editor : Farhan, Ghenan, Putri